12/11 Pemdes Bhuana Jaya memperingati Hari Ayah Nasional di Gedung Sasono Budoyo, peringatan hari Ayah pertama kalinya diperingati di desa Bhuana Jaya, sebelumya hanya hari Ibu yang di peringati.
Hari Ayah Nasional merupakan momen yang paling tepat untuk mengungkapkan rasa sayang dan hormat kita kepada ayah. Sejarah tercetusnya 12 November jadi hari Ayah Nasional, atas prakarsa paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). Awalnya pada 2014, mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu di Solo sebagai bentuk peringatan Hari Ibu. Setelah acara, panitia penyelenggara dibuat terkejut dengan pertanyaan para peserta, “Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi.” Pertanyaan tersebut menggugah hati untuk mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia. Setelah melalui berbagai hal, Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia dan menetapkan tanggal 12 November sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional.
Hadir dalam Acara ini Kepala Desa beserta jajaranya, BPD Beserta Anggota, Ketua RT Se-Desa Bhuana Jaya, LPM beserta Anggota, Bumdesa Tridaya Mandiri, Bhabinkamtibmas, Guru Ngaji, Guru Sekolah Dan Lainya.
Desa Bhuana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi wakil Provinsi Kalimantan Timur terkait Academi Desa 4.0 bertemakan Promosi Desa dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang salah satu Lokusnya di Desa Bhuana Jaya.
Pada hari ini Rabu, 12 Oktober 2022 Tim teknis bersama Kecamatan Tenggarong Seberang dan Aparatur Desa Bhuana Jaya melakukan pengukuran dan menandai titik koordinat di lokasi pembangunan drainase yang akan dilakukan.
Pengecekan lapangan sekaligus melakukan pengukuran untuk perencanaan pembangunan drainase di Dusun Bina Mulya Rt.012 dan di Dusun Mekar Sari Rt.008.
Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam perencanaan dan pengerjaan fisik nantinya, dengan melakukan pengukuran dan cek kondisi dilapangan langsung akan mendapatkan hasil perhitungan yang spesifik
.
Ibu Sri Kumoro Mariniharsi, S.Sos.,MM memberi penjelasan lokasi kegiatan kepada Sekretaris Desa Suwondo,S.E.,S.H
Desa Bhuana Jaya sudah dikenal orang seantero dunia baik dari prestasi, inovasi maupun keunikan desa ini , terdapat beberapa warganya yang mengelola budidaya lebah jenis Trigona atau lebih dikenal dengan sebutan kelulut/.Klanceng, namun diberbagai daerah menyebut lebah tersebut sangat beraneka, seperti di Sumatra barat menyebutnya Galo-galo, di Jawa Barat menyebutnya Teuweul, dan orang bali mengatakan Kele dan lain lain.
Mengenai Lebah kelulut yang dibudidayakan warga desa Bhuana Jaya salah satunya yang berlokasi di RT.03 Dusun Pulau mas sekaligus sebagai sekretariat Kelompok Tani Tuah Himba binaan UPTD Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur yakni KPHP santan. melalui penyuluh Kehutan dari UPT tersebut KTH.Tuah Himba dapat mengelola Hasil Hutan Bukan Kayu ( HHBK ) yakni pengembangan potensi lebah kelulut melalui pemeliharaan yang baik sehingga dapat menghasilkan Madu murni, Propolis mentah, dan bee pollen, dikelompok ini juga menghasilkan pembibitan lebah dan tempat pelatihan yang berhubungan dengan perlebahan.
Di KTH ini sudah ratusan bahkan ribuan pengunjung yang berasal dari berbagai daerah dengan tujuan beraneka, mulai sekedar lihat lihat peternakan lebah, penelitihan, juga belajar beternak lebah. beberapa waktu lalu ada mahasiswa program Pasca sarjana Fahutan unmul yang mengadakan penelitihan , pernah juga ada Mahasiswi Fakultas Bioproses UI yang bernama Fena Dwitijawiyarti beralamat di Jl. Kemiri IV No. 22, Pondok Cabe, Pamulang, Tangsel Provinsi Banten meneliti Propolis lebah Kelulut guna penyusunan skripsi S1 nya. tak hanya ini ada juga beberapak Mahasiswa di Fakultas Farmasi Unmul yang mengadakan penelitihan terkait Propolis lebah maupun bee polen yang dihasilkan oleh Kelulut.
Minggu kemari juga ada 3 orang Penyuluh Kehutanan dari UPT.KPH Tana tidung Dinas Kehutanan Provinsi Kaltara yang belajar Budidaya lebah Kelulut di KTH.Tuah Himba Bhuana Jaya yakni Sri Purwanti, S.Hut., Ester Dani sihite, S.Hut dan Deny Kurniawan.
kebanyakan yang berkunjung mendapat kesan baik serta memberi ulasan di
Rabu, 28/09 KPH Tanah Tidung dari Provinsi Kalimantan Utara menemui Kepala Desa Bhuana Jaya meminta persetujuan penjajakan, pendahuluan, planning Pelatihan pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dalam hal ini Budi daya Lebah KelulutDi Desa Bhuana Jaya terdapat Kelompok Tani Hutan (KTH) Tuah Himba yang merupakan binaan dari KPHP santan dan mengelola Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yakni pengembangan dan budidaya lebah. Kegiatan pengelolaan hutan memberi manfaat nyata bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat seiring dengan peningkatan produktifitas hutan serta terpeliharanya kelestarian hutan.“MARI BERSAMA – SAMA MENJAGA ALAM DAN LINGKUNGAN SEBAGAI WARISAN BAIK BAGI ANAK CUCU KITA”