oleh admindesa | 13 Oktober 2023 | ARTIKEL
Kolaborasi antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan pelaku usaha lokal adalah sebuah strategi yang efektif untuk mengembangkan potensi ekonomi di tingkat desa. Dengan bekerja bersama, BUMDES dan pelaku usaha lokal dapat saling memanfaatkan keahlian dan sumber daya yang dimiliki, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan produk lokal, dan menggerakkan perekonomian desa secara keseluruhan.

Pengertian BUMDES dan Peranannya dalam Perekonomian Desa
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) adalah lembaga ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat desa secara bersama-sama. Tujuan dari pembentukan BUMDES adalah untuk mengembangkan potensi ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. BUMDES memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian desa, di antaranya:
- Mendorong kemandirian ekonomi desa
- Menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat desa
- Mengembangkan dan memperkuat produk lokal desa
- Meningkatkan akses pasar bagi produk lokal
- Memobilisasi sumber daya lokal dalam pengembangan ekonomi
Potensi dan Tantangan Kolaborasi BUMDES dan Pelaku Usaha Lokal di Desa Bhuana Jaya Jaya
Desa Bhuana Jaya Jaya yang terletak di kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki potensi yang besar untuk kolaborasi antara BUMDES dan pelaku usaha lokal. Dengan kekayaan alam yang melimpah, seperti hasil pertanian, perikanan, dan pariwisata, desa ini memiliki peluang yang sangat baik untuk menghasilkan produk unggulan dan meningkatkan perekonomian desa secara signifikan.
Namun, kolaborasi ini juga dihadapkan dengan beberapa tantangan, antara lain:
- Keterbatasan modal dan akses permodalan
- Keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan dalam manajemen usaha
- Keterbatasan akses pasar yang luas
Also read:
Pemasaran produk BUMDES – Meningkatkan Penghasilan Desa
Pemberdayaan Masyarakat Melalui BUMDES: Mengoptimalkan Potensi Desa untuk Kesejahteraan Bersama
- Konflik kepentingan antara BUMDES dan pelaku usaha lokal
Manfaat Kolaborasi antara BUMDES dan Pelaku Usaha Lokal
Kolaborasi antara BUMDES dan pelaku usaha lokal memiliki manfaat yang sangat besar, baik bagi BUMDES, pelaku usaha lokal, maupun masyarakat desa secara keseluruhan. Beberapa manfaatnya adalah:
- Meningkatkan kualitas produk lokal
- Mendorong inovasi dan kreasi dalam pengembangan produk
- Membuka akses pasar baru dan meningkatkan daya saing produk lokal
- Meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan mengurangi tingkat kemiskinan
- Menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran
Strategi untuk Mengoptimalkan Kolaborasi BUMDES dan Pelaku Usaha Lokal
Untuk mengoptimalkan kolaborasi antara BUMDES dan pelaku usaha lokal, beberapa strategi dapat diterapkan, di antaranya:
- Program pelatihan dan pendampingan manajemen usaha untuk pelaku usaha lokal
- Peningkatan akses permodalan melalui kemitraan dengan lembaga keuangan
- Pengembangan branding dan pemasaran produk lokal melalui media sosial dan platform digital
- Penyusunan perencanaan strategis bersama antara BUMDES dan pelaku usaha lokal
Frequently Asked Questions (FAQs)
Apa itu BUMDES?
BUMDES adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Desa, yaitu lembaga ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat desa secara bersama-sama.
Apa peran BUMDES dalam perekonomian desa?
BUMDES memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian desa, di antaranya mendorong kemandirian ekonomi desa, menciptakan lapangan kerja baru, mengembangkan dan memperkuat produk lokal desa, meningkatkan akses pasar bagi produk lokal, dan memobilisasi sumber daya lokal dalam pengembangan ekonomi.
Apa manfaat kolaborasi antara BUMDES dan pelaku usaha lokal?
Kolaborasi antara BUMDES dan pelaku usaha lokal memiliki manfaat yang sangat besar, seperti meningkatkan kualitas produk lokal, mendorong inovasi dan kreasi dalam pengembangan produk, membuka akses pasar baru, meningkatkan pendapatan masyarakat desa, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi tingkat kemiskinan.
Bagaimana strategi untuk mengoptimalkan kolaborasi BUMDES dan pelaku usaha lokal?
Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan kolaborasi ini adalah program pelatihan dan pendampingan manajemen usaha, peningkatan akses permodalan melalui kemitraan dengan lembaga keuangan, pengembangan branding dan pemasaran produk lokal, serta penyusunan perencanaan strategis bersama.
Apa saja potensi dan tantangan kolaborasi BUMDES dan pelaku usaha lokal di Desa Bhuana Jaya Jaya?
Desa Bhuana Jaya Jaya memiliki potensi yang besar, seperti hasil pertanian, perikanan, dan pariwisata. Namun, kolaborasi ini dihadapkan dengan tantangan seperti keterbatasan modal dan akses permodalan, keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan dalam manajemen usaha, keterbatasan akses pasar yang luas, dan konflik kepentingan antara BUMDES dan pelaku usaha lokal.
Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk lokal melalui kolaborasi BUMDES dan pelaku usaha lokal?
Untuk meningkatkan kualitas produk lokal, BUMDES dan pelaku usaha lokal dapat bekerja sama dalam melaksanakan program pelatihan, mengadopsi teknologi baru, dan menerapkan standar kualitas yang tinggi. Selain itu, kolaborasi ini juga dapat memanfaatkan sumber daya lokal yang ada untuk menghasilkan produk berkualitas.
Kesimpulan
Kolaborasi antara BUMDES dan pelaku usaha lokal merupakan sebuah strategi yang efektif untuk mengembangkan potensi ekonomi di tingkat desa. Melalui kolaborasi ini, BUMDES dan pelaku usaha lokal dapat saling memanfaatkan keahlian dan sumber daya yang dimiliki, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan produk lokal, dan menggerakkan perekonomian desa secara keseluruhan. Dengan mengoptimalkan kolaborasi ini melalui strategi yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan menjadikan Desa Bhuana Jaya Jaya sebagai contoh keberhasilan kolaborasi antara BUMDES dan pelaku usaha lokal.
oleh admindesa | 20 September 2023 | ARTIKEL
Penggunaan Hasil Musbangdes dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Desa

Penggunaan hasil musbangdes dalam penyusunan rencana pembangunan desa merupakan langkah penting yang perlu dilakukan untuk memastikan pembangunan desa berjalan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat. Musyawarah Pembangunan Desa (Musbangdes) merupakan forum yang digelar secara rutin dalam rangka membahas dan merumuskan kebijakan pembangunan desa.
Pentingnya Musbangdes dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Desa
Musbangdes memiliki peran penting dalam proses penyusunan rencana pembangunan desa. Dengan mengikutsertakan masyarakat dalam musyawarah, rencana pembangunan desa dapat mengakomodasi kebutuhan dan aspirasi masyarakat secara lebih baik. Proses musyawarah yang dilakukan juga dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
Manfaat Penggunaan Hasil Musbangdes
Penggunaan hasil musbangdes dalam penyusunan rencana pembangunan desa memiliki berbagai manfaat, antara lain:
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa
- Menghasilkan rencana pembangunan desa yang lebih akurat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat
- Mendorong terciptanya pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa
Also read:
Informasi yang Dikumpulkan dalam Musbangdes dan Musrenbangdes
Sinergi antara musbangdes dan musrenbangdes dalam perencanaan pembangunan desa
Proses Penyusunan Rencana Pembangunan Desa
Proses penyusunan rencana pembangunan desa melibatkan beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan
Langkah pertama dalam penyusunan rencana pembangunan desa adalah mengidentifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat. Dalam tahap ini, dilakukan analisis terhadap kondisi desa dan prioritas pembangunan yang perlu ditangani.
2. Pengumpulan Data
Setelah masalah dan kebutuhan diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data demografi, infrastruktur, ekonomi, sosial, dan lingkungan desa.
3. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi desa. Analisis data ini akan menjadi dasar dalam penyusunan rencana pembangunan desa.
4. Penyusunan Rencana Pembangunan Desa
Berdasarkan analisis data, rencana pembangunan desa disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Rencana pembangunan desa ini mencakup berbagai bidang pembangunan seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya.
5. Validasi Hasil Rencana Pembangunan Desa
Setelah penyusunan rencana pembangunan desa selesai, hasilnya perlu divalidasi melalui forum musyawarah. Dalam forum ini, masyarakat dapat memberikan masukan dan saran terhadap rencana pembangunan desa yang telah disusun.
6. Implementasi Rencana Pembangunan Desa
Setelah mendapatkan validasi dari masyarakat, rencana pembangunan desa dapat diimplementasikan. Pelaksanaan program-program pembangunan desa dilakukan sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan dalam rencana.
Pengaruh Musbangdes terhadap Pembangunan Desa
Penggunaan hasil musbangdes dalam penyusunan rencana pembangunan desa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembangunan desa. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, pembangunan desa menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Selain itu, musbangdes juga dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan dan monitoring pembangunan desa.
Penerapan Musbangdes dalam Desa Bhuana Jaya Jaya
Desa Bhuana Jaya Jaya yang terletak di kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu contoh desa yang menerapkan musbangdes dalam pengambilan keputusan pembangunan desa. Melalui musyawarah, masyarakat Desa Bhuana Jaya Jaya dapat ikut serta menyampaikan aspirasi dan memberikan masukan terhadap rencana pembangunan desa.
Pendanaan dan Monitoring Pembangunan Desa
Pendanaan pembangunan desa juga menjadi penting dalam proses pengimplementasian rencana pembangunan desa. Monitoring dan pengawasan terhadap penggunaan dana desa perlu dilakukan secara transparan dan akuntabel agar pembangunan desa dapat berjalan dengan baik.
1. Pendanaan Pembangunan Desa
Pendanaan pembangunan desa dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes), dana desa, hibah, dan sumber-sumber lain yang diizinkan. Pengelolaan pendanaan pembangunan desa harus dilakukan dengan penuh transparansi dan akuntabilitas.
2. Monitoring Pembangunan Desa
Monitoring pembangunan desa perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan pelaksanaan program-program pembangunan desa sesuai dengan rencana. Monitoring ini dapat melibatkan partisipasi masyarakat dalam mengawasi penggunaan dana desa dan pelaksanaan program pembangunan desa.
FAQs
1. Apa itu Musbangdes?
Musbangdes merupakan forum musyawarah pembangunan desa yang melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan desa.
2. Mengapa Musbangdes penting?
Musbangdes penting karena melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pembangunan desa, sehingga pembangunan dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
3. Apa manfaat penggunaan hasil musbangdes?
Manfaat penggunaan hasil musbangdes antara lain meningkatkan partisipasi masyarakat, menghasilkan rencana pembangunan desa yang akurat, dan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana desa.
4. Bagaimana proses penyusunan rencana pembangunan desa?
Proses penyusunan rencana pembangunan desa melibatkan identifikasi masalah dan kebutuhan, pengumpulan data, analisis data, penyusunan rencana, validasi rencana, dan implementasi rencana.
5. Apa pengaruh musbangdes terhadap pembangunan desa?
Musbangdes memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembangunan desa karena melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan dan monitoring pembangunan desa.
6. Bagaimana pendanaan dan monitoring pembangunan desa dilakukan?
Pendanaan pembangunan desa dapat dilakukan melalui anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes), dana desa, hibah, dan sumber-sumber lain yang diizinkan. Monitoring pembangunan desa perlu dilakukan secara transparan dan melibatkan partisipasi masyarakat.
Kesimpulan
Penggunaan hasil musbangdes dalam penyusunan rencana pembangunan desa merupakan langkah penting untuk memastikan pembangunan desa berjalan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Melalui musyawarah, masyarakat dapat ikut serta dalam mengambil keputusan pembangunan desa dan meningkatkan partisipasi dalam pelaksanaan serta monitoring pembangunan desa. Pendanaan dan monitoring pembangunan desa juga menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan agar pembangunan desa dapat berjalan dengan baik dan transparan.
oleh admindesa | 16 September 2023 | ARTIKEL

Apakah Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa? Artikel ini akan memberi Anda pandangan mendalam tentang konsep ini dan bagaimana hal itu dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat di Desa Bhuana Jaya Jaya, yang terletak di kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. Kami akan menjelajahi berbagai aspek perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa, termasuk definisi, manfaat, langkah-langkah implementasi, tantangan, dan contoh-contoh nyata dari desa-desa yang telah menerapkannya.
Pengertian Perencanaan Pembangunan Partisipatif di Tingkat Desa
Perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa adalah pendekatan dalam proses perencanaan pembangunan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat desa dalam merumuskan serta melaksanakan rencana pembangunan desa mereka sendiri. Dalam pendekatan ini, masyarakat desa memainkan peran sentral dalam mengidentifikasi kebutuhan, merencanakan program dan proyek yang relevan, serta memonitor dan mengevaluasi implementasi pembangunan di desa mereka. Tujuan utama dari perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa serta memastikan bahwa kebijakan dan program pembangunan mencerminkan aspirasi dan kebutuhan mereka.
Manfaat Perencanaan Pembangunan Partisipatif di Tingkat Desa
Perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa telah terbukti memiliki sejumlah manfaat positif bagi masyarakat desa dan proses pembangunan mereka. Beberapa manfaat utama dari pendekatan ini termasuk:
- Menghasilkan rencana pembangunan yang lebih akurat dan relevan: Dengan melibatkan masyarakat desa, perencanaan pembangunan dapat lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat dan masalah yang mereka hadapi. Hal ini memungkinkan penyusunan rencana pembangunan yang lebih akurat dan relevan dengan kondisi dan prioritas lokal.
- Meningkatkan partisipasi publik: Partisipasi masyarakat desa dalam merencanakan pembangunan mereka memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi secara aktif dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Ini meningkatkan partisipasi publik dan memberdayakan masyarakat lokal dalam mendapatkan akses yang lebih besar terhadap sumber daya dan kesempatan pembangunan.
- Membangun keterlibatan aktif masyarakat desa: Perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa membantu membangun keterlibatan aktif masyarakat desa dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan mereka sendiri. Ini mengembangkan keterampilan dan kapasitas masyarakat desa dalam mengelola sumber daya serta memberi mereka kendali yang lebih besar atas pembangunan lokal.
- Menjamin keberlanjutan pembangunan: Melalui partisipasi masyarakat desa dalam perencanaan pembangunan, keberlanjutan program dan proyek dapat dijamin. Masyarakat desa memiliki kepentingan langsung dalam pembangunan mereka sendiri, sehingga mereka lebih mungkin untuk mempertahankan dan mengelola secara berkelanjutan hasil pembangunan.
Langkah-Langkah Implementasi Perencanaan Pembangunan Partisipatif di Tingkat Desa
Implementasi perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa memerlukan serangkaian proses yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat desa. Beberapa langkah penting yang dapat diambil dalam implementasi pendekatan ini adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan dan masalah
Langkah pertama dalam perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa adalah mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa. Hal ini dapat dilakukan melalui survei, diskusi kelompok, atau konsultasi langsung dengan masyarakat desa. Tujuannya adalah untuk memahami dengan lebih baik prioritas dan aspirasi masyarakat desa, serta menemukan solusi yang sesuai dengan situasi lokal.
2. Penyusunan rencana pembangunan
Setelah kebutuhan dan masalah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah penyusunan rencana pembangunan desa. Masyarakat desa harus dilibatkan secara langsung dalam proses ini, dengan mengadakan rapat atau kelompok kerja untuk merancang program dan proyek yang relevan. Rencana ini harus mencakup tujuan, langkah-langkah yang diperlukan, serta sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakannya.
Also read:
Pengelolaan Anggaran Desa Melalui Musrenbangdes: Membangun Desa yang Lebih Maju dan Terarah
Peran Kepala Desa dalam Musrenbangdes: Memastikan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa
3. Pelaksanaan program dan proyek
Setelah rencana pembangunan disusun, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan program dan proyek yang telah direncanakan. Masyarakat desa harus secara aktif terlibat dalam melaksanakan kegiatan ini, dengan dukungan dari pemerintah desa atau lembaga lain yang relevan. Proses ini dapat melibatkan pembentukan kelompok kerja, penugasan tugas, dan monitoring rutin untuk memastikan implementasi yang sukses.
4. Evaluasi dan pemantauan
Setelah program dan proyek dilaksanakan, langkah terakhir adalah evaluasi dan pemantauan terhadap hasil pembangunan. Masyarakat desa harus terlibat dalam proses ini, dengan mengumpulkan umpan balik dari masyarakat lokal dan mengevaluasi dampak pembangunan yang telah dilakukan. Hasil evaluasi dan pemantauan ini dapat digunakan untuk memperbaiki rencana pembangunan di masa depan dan memastikan keberlanjutan pembangunan yang berkelanjutan.
Tantangan dalam Perencanaan Pembangunan Partisipatif di Tingkat Desa
Meskipun memiliki manfaat yang signifikan, perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Beberapa tantangan yang umum terjadi adalah:
- Kurangnya kesadaran dan pemahaman: Masyarakat desa mungkin tidak sepenuhnya memahami konsep dan manfaat perencanaan pembangunan partisipatif, sehingga sulit bagi mereka untuk terlibat secara aktif dalam proses ini. Kesadaran dan pemahaman yang memadai harus dibangun melalui pendekatan yang partisipatif dan komunikasi yang efektif.
- Keterbatasan sumber daya: Masyarakat desa sering kali menghadapi keterbatasan sumber daya yang membatasi kemampuan mereka untuk mengimplementasikan rencana pembangunan. Pemerintah desa dan lembaga lainnya perlu membantu dalam menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan program dan proyek yang telah direncanakan.
- Tingkat partisipasi yang rendah: Beberapa masyarakat desa mungkin tidak merasa percaya diri atau memiliki keinginan yang kuat untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan. Upaya harus dilakukan untuk membangun kepercayaan, meningkatkan keterlibatan aktif, dan mendorong partisipasi yang lebih luas dari masyarakat desa.
- Ketergantungan pada pemimpin lokal: Terkadang, perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa dapat terhalang oleh ketergantungan yang berlebihan pada pemimpin lokal. Penting untuk memastikan bahwa partisipasi dan pengambilan keputusan melibatkan seluruh masyarakat desa, bukan hanya sekelompok kecil orang.
Contoh-contoh Perencanaan Pembangunan Partisipatif di Tingkat Desa
Ada banyak contoh nyata di seluruh Indonesia tentang perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa yang berhasil. Salah satu contohnya adalah Desa Bhuana Jaya Jaya yang terletak di kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. Desa ini telah mengadopsi pendekatan partisipatif dalam semua aspek pembangunan mereka.
Desa Bhuana Jaya Jaya mendirikan Forum Perencanaan Pembangunan Desa (Musdes) yang terdiri dari perwakilan masyarakat desa, pemerintah desa, dan lembaga lokal lainnya. Musdes bertanggung jawab untuk mengumpulkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat desa, merumuskan rencana pembangunan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi pembangunan.
Berbagai program dan proyek telah dilaksanakan di Desa Bhuana Jaya Jaya melalui partisipasi aktif dari masyarakat desa. Misalnya, mereka telah membangun infrastruktur jalan yang lebih baik, menyediakan akses air bersih, dan mendukung pembangunan usaha kecil dan menengah di desa mereka. Semua keputusan pembangunan didasarkan pada musyawarah dan kesepakatan bersama melalui pendekatan partisipatif.
FAQs (Frequently Asked Questions)
1. Apa itu perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa?
Perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa adalah pendekatan dalam proses perencanaan pembangunan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat desa dalam merumuskan serta melaksanakan rencana pembangunan desa mereka sendiri.
2. Mengapa perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa penting?
Perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa penting karena melibatkan masyarakat desa sebagai pemangku kepentingan langsung dalam proses pembangunan. Hal ini memastikan bahwa kebijakan dan program pembangunan mencerminkan aspirasi dan kebutuhan mereka, serta meningkatkan partisipasi dan keterlibatan aktif masyarakat.
3. Apa manfaat dari perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa?
Manfaat dari perencanaan pembangunan partisipatif di tingkat desa termasuk penghasilan rencana pembangunan yang lebih akurat dan relevan, peningkatan partisipasi publik, pembangunan keterlibatan aktif masyarakat des