+6281350381580

pemdes@bhuanajaya.desa.id

Inovasi Wanita Tani Desa Bhuana Jaya: Budidaya Ikan Berkelanjutan dalam Sistem Aquaponik

Pendahuluan

Inovasi Wanita Tani Desa Bhuana Jaya: Budidaya Ikan Berkelanjutan dalam Sistem Aquaponik adalah sebuah cerita inspiratif tentang dua wanita tani yang berhasil menciptakan sistem budidaya ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Desa Bhuana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dengan sistem aquaponik yang unik, mereka mampu memperoleh hasil panen yang melimpah dan menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar.

Tentang Desa Bhuana Jaya

Desa Bhuana Jaya terletak di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Desa yang indah ini dikenal dengan potensi pertanian dan perikanannya yang melimpah. Seiring dengan perkembangan zaman, dua wanita tani di desa ini, Ibu Siti dan Ibu Ani, memutuskan untuk mencoba inovasi baru dalam budidaya ikan.

Inovasi Budidaya Ikan Berkelanjutan

Sistem budidaya ikan yang mereka kembangkan adalah aquaponik, yaitu penggabungan antara budidaya ikan dengan sistem hidroponik. Dalam sistem ini, air dari kolam ikan mengalir ke tanaman hidroponik sebagai sumber nutrisi, sedangkan tanaman menyerap nutrisi dan menyaring air sebelum mengalir kembali ke kolam ikan. Dengan cara ini, air tetap bersih dan nutrisi terpenuhi, sehingga mencegah polusi dan menjaga lingkungan tetap sehat.

Fase Riset dan Persiapan

Sebelum menerapkan aquaponik, Ibu Siti dan Ibu Ani melakukan beberapa tahap riset dan persiapan. Mereka mempelajari teknik budidaya ikan dan hidroponik secara mandiri melalui buku, internet, dan konsultasi dengan ahli di bidang pertanian. Selain itu, mereka juga melakukan survei pasar untuk memastikan adanya permintaan terhadap ikan dan sayuran hasil budidaya mereka.

Konstruksi Sistem Aquaponik

Setelah melakukan riset dan persiapan, Ibu Siti dan Ibu Ani mulai membangun konstruksi sistem aquaponik di lahan kosong yang mereka miliki. Mereka membuat kolam ikan yang cukup besar untuk menampung ikan-ikan yang akan dibudidayakan. Kolam ini dilengkapi dengan sistem aerator untuk menjaga kualitas air dan kondisi ikan tetap optimal.

Pemilihan Jenis Ikan dan Tanaman

Langkah selanjutnya adalah memilih jenis ikan dan tanaman yang akan mereka budidayakan. Ibu Siti dan Ibu Ani memilih ikan lele dan tilapia sebagai jenis ikan yang cocok untuk budidaya dalam sistem aquaponik. Sedangkan untuk tanaman, mereka memilih kangkung dan selada karena memiliki pertumbuhan yang cepat dan mudah ditanam dalam media hidroponik.

Penanaman dan Pemeliharaan

Ibu Siti dan Ibu Ani menanam bibit tanaman dalam bak hidroponik yang dipasang di atas kolam ikan. Mereka secara rutin memeriksa kualitas air, suhu, dan tingkat keasaman (pH) untuk memastikan kondisi yang optimal bagi ikan dan tanaman. Mereka juga memberikan pakan yang seimbang dan alami kepada ikan agar tumbuh sehat.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Dalam budidaya ikan dan tanaman, serangan hama dan penyakit dapat menjadi masalah serius. Oleh karena itu, Ibu Siti dan Ibu Ani menerapkan pengendalian hama dan penyakit secara alami, seperti menggunakan predator alami, seperti kepik atau lebah, untuk mengendalikan populasi hama. Mereka juga rutin memeriksa tanaman dan ikan untuk mencegah dan mengobati penyakit yang mungkin muncul.

Pemanenan dan Pemasaran

Setelah beberapa bulan perawatan, tiba saatnya untuk panen. Ibu Siti dan Ibu Ani dengan hati gembira memanen ikan dan tanaman yang telah mereka budidayakan. Hasil panen yang melimpah kemudian diolah dan dijual ke pasar lokal. Kualitas produk yang baik dan metode budidaya yang ramah lingkungan membuat produk mereka memiliki nilai jual yang tinggi.

Faqs

Bisakah sistem aquaponik digunakan dalam skala besar?

Ya, sistem aquaponik dapat diterapkan dalam skala besar. Banyak petani atau pebisnis yang menggunakan sistem ini untuk budidaya ikan dan tanaman dalam jumlah yang lebih besar.

Apakah sistem aquaponik ramah lingkungan?

Tentu, aquaponik merupakan sistem budidaya yang ramah lingkungan. Dalam sistem ini, tidak ada penggunaan pestisida atau pupuk kimia karena nutrisi berasal dari limbah ikan dan sisa-sisa pakan ikan.

Apa keunggulan sistem aquaponik dibandingkan dengan budidaya ikan atau hidroponik biasa?

Keunggulan sistem aquaponik adalah bahwa ia menggabungkan keuntungan-keuntungan dari budidaya ikan dan hidroponik. Dalam satu sistem, Anda dapat memperoleh hasil panen ikan dan tanaman yang berlimpah.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai panen pertama dalam budidaya aquaponik?

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai panen pertama dalam budidaya aquaponik bervariasi tergantung pada jenis ikan dan tanaman yang dipilih. Namun, secara umum, Anda dapat mencapai panen pertama dalam waktu 2-3 bulan.

Bisakah sistem aquaponik diterapkan di daerah perkotaan?

Ya, sistem aquaponik dapat diterapkan di daerah perkotaan dengan memanfaatkan lahan terbatas, seperti penggunaan kolam ikan dalam ukuran yang lebih kecil dan budidaya vertikal pada tanaman.

Bagaimana cara memulai budidaya aquaponik secara mandiri?

Anda dapat memulai budidaya aquaponik secara mandiri dengan mempelajari teknik budidaya ikan dan hidroponik. Selain itu, Anda juga dapat mencari informasi melalui internet, buku, atau berkonsultasi dengan ahli di bidang ini.

Kesimpulan

Inovasi Wanita Tani Desa Bhuana Jaya: Budidaya Ikan Berkelanjutan dalam Sistem Aquaponik merupakan bukti nyata bahwa dengan inovasi dan keberanian, kita dapat menciptakan metode budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Melalui sistem aquaponik, Ibu Siti dan Ibu Ani berhasil mengembangkan usaha budidaya ikan yang sukses dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Mari kita ambil pelajaran dari kisah mereka dan terus menginspirasi untuk melakukan inovasi dalam pertanian.

Depo 25 Bonus 25