Digitalisasi sebagai perkembangan teknologi Informasi dan komunikasi saat ini sudah merambah keberbagai bidang, dulu kita kenal Barcode yang dikembangkan pada Tahun 1952 oleh Norman Joseph Woodland, dan didasarkan pada teknologi kode morse. yang berbentuk jejeran Garis tebal dan tipis yang hanya mampu menampung huruf dan angka namun saat ini berkembang dengan pesat penggunaan code tersebut. tidak hanya dalam kemasan produk barang namun saat ini mulai dari spicemen tanda tangan digital, transaksi uang digital, tracking penyebaran Virus 19, dll, QR Code merupakan akronim QUICK RESPONSE CODE yang berbentuk bujursangkar berupa potangan potongan kotak kotak kecil yang terangkai sedemikian rupa dan dengan scaner /mesin pemindai atau smartphon dengan mudah dapat membaca isi dalam QR code tersebut.
Beberapa format informasi yang bisa disimpan QR Code antara lain alamat email, nama, detil data, situs website, foto, video, dan masih banyak yang lainnya.
Selain itu, QR Code juga memiliki tingkat keamanan yang lebih baik dan dapat meminimalisir tingkat kesalahan data.
Penerapan QR Code dalam aktivitas sehari-hari umumnya bisa digunakan dalam transaksi digital seperti pembayaran merchant, kebutuhan media sosial atau pemasaran, kepentingan pendidikan seperti daftar presensi dan verifikasi data, serta untuk kepentingan umum yang dapat membantu masyarakat. Saat ini Pemerintah Desa Bhuana Jaya bekerjasama dengan BUMDESMA Banyumas melalui PT. PUSKOMEDIA INDONESIA tengah mengembangkan teknologi ini untuk Presensi Kehadiran kinerja Perangkat Desa, Pengarsipan dokumen serta kemudahan dalam penyampaian informasi Desa.
Tahun ini Perdes APBDes TA.2022 juga sudah tersedia dalam bentuk QR-Code sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat ikut membaca, memahami, mengawasi, dan harapannya dapat berpartisipasi dan mendukung dalam pelaksanaan APBDes, berikut QR-Code APBDes TA.2022
Selain itu juga digunakan dalam presensi kehadiran kinerja perangkat seperti dalam tayangan vedio berikut ;