Bhuana Jaya Bangkit*

Foto Bersama Bapak.Kepala DPMD dan KPW Kaltim
Hari ini Rabu Tanggal 12 Desember 2018 Desa Bhuana Jaya dikunjungi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masayarakat dan Pemerintahan Desa ( Bapak Drs.Adinur,M.AP ) beserta rombongan yang terdiri dari pengurus KPW ( Konsultan Pendamping Wilayah ) Kalimantan Timur ( Bpk.Darwis dkk).Dalam kunjungan tersebut dihadiri juga Kasi PMD Kecamatan Tenggarong Seberang, PD,PLD
Maksud dan tujuan kunjungan beliau dan rekan adalah evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pemerintah Desa, Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa serta Pemberdayaan Masyarakat Desa. Desa Bhuana Jaya yang berada di barisan Ujung kecamatan mulawarman dengan luas wilayah 3.905 Ha dengan jumlah penduduk saat ini berkisar 4027 Jiwa.

Bapak Kepala DPMD mengunjungi stand pelayanan kantor Desa
terkait hal tersebut diatas tentunya pemerataan pembangunan belum terjangkau secara merata, bahkan di satu RT.hingga saat ini belum terjakau fasilitas air besrsih maupun jaringan Listrik Negara ( PLN ) namun Desa Bhuana Jaya dianggap menjadi pionir terdepan dalam mengimplementasikan Keterbukaan Informasi Publik Pemerintah Desa, sehingga beliau dalam arahannya disela sela kunjungan tersebut memberikan Apresiasi kepada masyarakat Desa Bhuana Jaya atas keberhasilan tersebut.( Live melalui Radio Pemerintah Desa Bhuana Jaya FM * )
Disisi lain KPW yang di komandani Bang Darwis dkk.berupaya menggali berbagai potensi yang ada di Desa Bhuana Jaya guna di jadikan bahan presentasi di Kementrian Desa .

SALAM GERAKAN DESA MEMBANGUN
Usai Kunjungan rombongan singgah di lokasi ternakan lebah Kelulut milik salah satu warga di RT.03 Dsun Pulau Mas, sekedar merasakan sensasi sedot madu murni langsung dari sarangnya. ini adalah unik yang yang selama ini tidak difikirkan orang ternyata bisa menghasilkan sebagai tambahan pendapatan keluarga.
Tonton Pak Kepala DPMD Kukar dan Rombongan KPW Kaltim berkunjung di ternakkan ladang Kelulut di desa Bhuana Jaya
Luar biasa, jaya terus Desa Buana jaya…
Salut dengan bpk kepala desa setempat, semoga bisa menjadi percontohan desa2 lainnya ?